Keuntungan Panel Surya

Sejarah Panel Surya

Untuk di negara tropis sangat melimpah sumber energi dari matahari yang sebenarnya tidak hanya untuk penerangan di siang hari dan dalam hal ini negara Indonesia adalah yang paling besar di dunia. Selain energi matahari masih banyak yang lain, sebagai contoh energi api, bintang, kilat, bulan dan lain sebagainya. Dengan adanya energi matahari ini maka ketika kita berada di tempat yang gelap akan terlihat terang. Yang terkadang energi ini juga disebut sebagai energi surya karena sebenarnya sumber dari penerangan berasal dari tenaga surya atau matahari.

Tenaga surya sekarang sudah merambah sampai di daerah-daerah terpencil dan sudah banyak yang mengaplikasikan tenaga surya dengan teknologi sel photovoltaic atau biasa disebut photo-volta dalam  bahasa Yunani yaitu phos yang berarti cahaya dan volta yang berarti listrik. Photo-volta yang dalam penggunaan istilah photo-volta ini sudah digunakan sejak tahun 1800-an di Inggris.

Berawal dari  tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh pada tahun 1839 yang bernama Alexandre Edmund Becquerel, dia adalah seorang ahli fisika dari Perancis, yang  mencoba menyinari dua electrode dengan berbagai macam cahaya untuk menjadi energy, namun tidak membuahkan hasil, dari sinilah cikalbakal energy listrik Panel Surya terjadi.

Berjalannya waktu ketika pada tahun 1873 seorang yang bernama Willoughby Smith menemukan Selenium, Selenium ini berfungsi sebagai suatu elemen photo conductivity. Kemudian William Grylls bersama dengan muridnya Richard Evans Day, mengungkapkan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga matahari secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas, ini terjadi pada tahun 1876.

Kemudian pada tahun 1883, Charles Fritz mencoba melakukan penelitian dengan melapisi semikonduktor Selenium dengan lapisan emas yang sangat tipis. Photovoltaic yang dibuatnya menghasilkan efisiensi kurang dari 1 %. Perkembangan berikutnya yang berhubungan dengan ini adalah penemuan Albert Einstein tentang efek fotolistrik pada tahun 1904. Tahun 1927, photovoltaic dengan tipe yang baru dirancang menggunakan tembaga dan semikonduktor copper oxide. Namun kombinasi ini juga hanya bisa menghasilkan efisiensi kurang dari 1 %.

Pada akhirnya di tahun 1941, seorang peneliti bernama Russel Ohl berhasil mengembangkan teknologi sel surya dan dikenal sebagai orang pertama yang membuat paten peranti Panel Surya modern.  Dengan bahan yang digunakan adalah silicon dan mampu menghasilkan efisiensi berkisar 4%.

Berdasarkan pada teori yang dikemukan Einstein tersebut, bahwa banyak ilmuwan dari berbagai negara yang kembali mencoba mengembangkan panel surya ini. Tepat Pada tahun 1954, pihak Bell Laboratories berhasil menemukan lempeng yang sangat tepat untuk digunakan sebagai bahan dasar Panel Surya. Penemuan yang dilakukan oleh Daryl Chapin, Calvin Souther Fuller dan Gerald Pearson secara tidak sengaja menemukan bahwa silicon yang digabungkan dengan unsur-unsur di dalam logam utama yang dihasilkan dari proses ekstraksi ternyata sensitif terhadap cahaya. Hasil penemuan ketiga ilmuwan inilah yang kemudian menjadi tonggak penggunaan dan pengembangan teknologi Panel Surya sampai saat ini.

Secara umum di Indonesia, seluruh energi listrik yang masyarakat gunakan, masih di suplai dan diatur oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara). Sedangkan untuk aplikasi teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sudah bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi dan bahkan sudah membantu masyarakat untuk mengurangi biaya listrik PLN. Sekarang ini Panel Surya sudah sangat berkembang pesat, dimana cahaya matahari yang diterima oleh Panel Surya sudah dapat disimpan pada baterai, untuk digunakan kemudian hari. Di negara-negara maju sudah menggunaan teknologi Panel Surya untuk merambah ke dunia otomotif, dimana diciptakannya mobil-mobil dengan energi matahari dan danau buatan untuk menampung Panel Surya, yang berfungsi sebagai energi listrik di wilayah tersebut.

Demi menjaga kelesatrian alam yang sekarang sudah semakin memprihatikan akibat global warming, dan menipisnya sumber daya alam seperti energi batubara. Kenapa kita tidak mencoba untuk beralih dengan menggunakan sumber energi matahari yang ramah lingkungan ini yang jelas-jelas lebih aman dan menghemat biaya listrik ?

Mengurangi Ketergantungan Listrik dari PLN

Mulai tahun 2010 bukan rahasia lagi, bahwa kebutuhan masyarakat akan energy listrik semakin tinggi dan dalam beberapa tahun terakhir ini, namun semua itu tidak diiringi dengan pasokan bahan bakar fosil alam yang semakin lama semakin berkurang.

Kondisi inilah yang mengakibatkan instalasi penggunaan Panel Surya, akan dapat mengurangi ketergantungan Kita dari penggunaan kebutuhan listrik PLN. Terlebih energy listrik yang dihasilkan dari Panel Surya sangat-sangatlah ramah lingkungan, karena bersumber langsung dari cahaya matahari dengan nol karbol.

Listrik yang dihasilkan dari Panel Surya benar-benar dapat dinikmati secara gratis, terlebih system dari Panel Surya ini dapat memproduksi sekitar 50% dari kebutuhan listrik setiap harinya, sehingga sangat mengurangi biaya rekening listrik perbulannya.
Jadi apabila kita menggunakan Panel Surya, bukan hanya dapat mengurangi ketergantungan listrik yang selama ini disubsidi oleh PLN, melaikan Kita  juga mendapat membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang semakin menipis, dan ikut serta dalam berperan menjaga alam semesta ini.

Penerangan Jalan Umum dengan Panel Surya

Keuntungan Panel Surya
PJU Di kota besar
Keberadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah sangat dibutuhkan bagi masyarakat, mengingat dengan adanya PJU masyarakat bisa merasakan keamanan dan kenyamaan bila berada di tempat umum saat malam hari. Bagi kawasan perkotaan, keberadaan PJU juga sangat erat kaitannya dengan keindahan lingkungan. PJU adalah merupakan sistem penggunaan lampu jalan secara gratis yang dibangun oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat sebagai fasilitas umum bagi masyarakat.

Kebutuhuan listrik pasti akan terus meningkat, baik secara biaya ataupun penggunaannya setiap tahun. Penggunaan PJU yang ada sekarang masih memerlukan bantuan listrik dari PLN, hal inilah yang mendorong terciptanya PJU tenaga surya, yaitu Penerangan Jalanan Umum yang menggunakan cahaya matahari sebagai pengganti energi listrik dari PLN

Komponen PJU tenaga surya meliputi dari komponen pembangkit, komponen beban dan komponen pendukung. Komponen pembangkit terdiri dari Panel Surya, solar charge controller dan battery, untuk komponen beban berupa lampu LED, dan komponen pendukung terdiri dari tiang, kabel box battery dan aksesoris PJU. Berikut ini adalah merupakan keuntungan penggunaan PJU dari PLTS
1.Sumber Energi yang Tidak Terbatas

Energi oleh sistem tenaga surya merupakan energi alternative yang melimpah (cahaya matahari), karena matahari merupakan tatasurya yang tidak akan berhenti menyinari bumi. Indonesia termasuk negara yang banyak mendapatkan energi matahari ini, karena Indonesia dilintasi garis khatulistiwa, sehingga matahari akan selalu menyinari Indonesia sistem tata surya berjalan.

2. PJU Tidak bergantung kepada jaringan PLN

Dengan menggunakan PJU tenaga surya, maka jaringan listrik tidak perlu lagi bergantung kepada jaringan listrik dari PLN, karena pada sistem PJU tenaga surya ini sudah menggunakan battery sebagai daya tampung energi dari cahaya matahari.

3. Menjadi Ramah lingkungan

Secara umum sistem listrik yang dihasilkan dari PJU tenaga surya ini tidak memberikan kontribusi buruk terhadap perubahan iklim, karena tidak menghasilkan polusi seperti karbon dioksida dan juga bebas dari suara bising yang mengganggu.

4. Tidak ada Biaya Listrik.

Karena PJU tenaga surya bersifat mandiri yang tidak bergantung kepada jaringan PLN, maka PJU ini tidak akan ada masalah jika terjadi pemadaman listik oleh pihak PLN. PJU tenaga surya menggunakan sistem battery sebagai daya penampung energi listrik, jadi jika terjadi pemadaman listrik PLN maka PJU ini tetap bisa digunakan.

5. Usia Penggunaan lebih Panjang.

Usia pakai PJU Panel Surya rata-rata memiliki usia pakai sampai dengan 25 tahun dengan efisiensi selama 10%. Contoh PJU panel solar ini menggunakan lampu LED dengan usia pakai sampai 50.000 jam dengan lama PJU menyalah 10 jam per-harinya, maka usia pemakaian lampu LED diperkirakan bisa mencapai 13 tahun lamanya. Apabila dibandingkan dengan lampu konvensional yang digunakan oleh PJU listrik dari PLN maka penggunaan PJU Panel Surya bisa lebih tahan lama.
Demikian sejarah dan keuntungan panel surya, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form